Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

PECUNDANG

keindahanmu membodohiku buntukan logikaku ku tak berani memilikimu, kau terlalu indah biarlah segala rasa menjadi rahasia lalu mati bersama ku, bersama waktu dan kelak, kau akan mengerti betapa tak ada yang bisa mencintaimu seperti aku