Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

SANG PERKASA

wahai kau sang perkasa ini bukan ranahmu biarkan kami berteriak serakkan isi hati kami tanpa senjatamu tak perlu pelurumu yang berdesing wahai kau, yang mengaku sang adi kuasa ini harta kami bukan emas hitammu tak perlu bersandiwara demi ini kami masih bisa bersuara tak perlu tipu daya itu darah saudara-saudara kami yang kau genang jejalkan tubuh-tubuh syahid bergelimang kerakusan mu membludak hiraukan kami yang muak pray for Libyan and all Muslims who have been killed by American's greed

MENYEDUH HARI

seberapa matangkah hari ini kau gulir apa perlu kau didihkan lagi rasa itu lalu menyeduhnya pada hari