Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

MENJEMPUT HATI YANG BUKAN MILIK KU

Aku tiba, menembus segala rintang yang membentang ku.Aku tiba. Disegenap langkah perjalanan ku, episode-episode rencana dan bayangan yang ingin ku ukir bersama mu menjadi pengusir sepi. Bahkan menjadi vitamin yang menguatkan pijakan kaki ku. Lalu, dengan bangga dan penuh harapan aku menghujamkan kaki ku, dan berkata "Aku tiba.." Sambut pelukmu, seperti yang kuharap. Sambut senyum mu, seperti yang ada dalam bayang imaji ku. Bahkan hampir di tiap gerak mu, selayaknya apa yang ku bayangkan sebelumnya. Semua meninggikan ku, terbangkan aku dalam hayal yang tak semestinya. Hingga ku lupa, sakitnya bila aku jatuh nanti. Sejenak kemudian, kenyataan menamparku. Menyadarkan aku betapa segalanya tak seperti harapanku. Langkahnu semakin jauh, tak mampu ku kejar. Bahasamu semakin kelu, tak mampu ku dengar. Namun yang ku tahu, kau mengabaikan ku. Kau membiarkan aku berlari mengejar langkah mu yang kian menghindariku. Tiap bahasa kasih yang ku terjemahkan pada mu, hanya kau lukis sebaga

RENDAH TERTATIH

belenggu itu mungkin hanya mengikat coba membatasi jarak agar tak mendekat hingga tiap mata memandang erat diri tercambuk oleh jerat menunjukkan bahwa segala beban itu adalah duka bahwa duka itu berujung nestapa