Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

TAKBIR PENDOSA

Allahuakbar walaailaahailallah huwalillaa ilhamd Diluar sana suara membahana Mengucilkan aku yang lapuk diterasingan Takbir, tahlil, tahmid Menjadi alunan haru Yang mengantar diri dalam sepi Allahuakbar Kekerdilanku begitu angkuh Walaailahailallah Khilafku telah mendustakanmu Walillaailhamd Begitu sempurna diri-Mu, dengan segala keagungan-Mu Ya Rabb, Pantaskah diri ini merayakan kemenangan? Layakkah diri ini kembali pada fitrah? Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku Hanya pada Mu

PANTASKAH DIRI MENEGUK INDAH?

apakah yang terlihat sebagai kebaikan? jika dalam tiap hela nafas hanya terhembus kehinaan kehinaan yang membaju serta kebiadaban di tiap denyut nadi dimanakah akan terlihat kebaikan? bila di setiap kerlipan mata hanya terpampang kebejatan kesalahan-kesalahan tak termaaf serta diri yang telah begitu terpuruk sedapat apa maaf terkirim pada diri yang legam segala keindahan akan kebahagiaan menghantui ketakutan hidup dalam mimpi yang begitu nyata dan mungkin hanya akan berupa semu telah begitu lama diri terjerembap hingga mengajarkan bahwa bahagia ini terlalu nyata untuk abadi bahkan, mungkin terlalu dongeng untuk menjadi kenyataan