BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

PANTASKAH DIRI MENEGUK INDAH?

apakah yang terlihat sebagai kebaikan?
jika dalam tiap hela nafas hanya terhembus kehinaan
kehinaan yang membaju
serta kebiadaban di tiap denyut nadi

dimanakah akan terlihat kebaikan?
bila di setiap kerlipan mata hanya terpampang kebejatan
kesalahan-kesalahan tak termaaf
serta diri yang telah begitu terpuruk

sedapat apa maaf terkirim
pada diri yang legam
segala keindahan akan kebahagiaan menghantui
ketakutan hidup dalam mimpi yang begitu nyata
dan mungkin hanya akan berupa semu

telah begitu lama diri terjerembap
hingga mengajarkan bahwa bahagia ini
terlalu nyata untuk abadi
bahkan, mungkin
terlalu dongeng untuk menjadi kenyataan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)