BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

SANG PERKASA

wahai kau sang perkasa
ini bukan ranahmu
biarkan kami berteriak
serakkan isi hati kami
tanpa senjatamu
tak perlu pelurumu yang berdesing

wahai kau, yang mengaku sang adi kuasa
ini harta kami
bukan emas hitammu
tak perlu bersandiwara demi ini
kami masih bisa bersuara
tak perlu tipu daya itu

darah saudara-saudara kami yang kau genang
jejalkan tubuh-tubuh syahid bergelimang
kerakusan mu membludak
hiraukan kami yang muak


pray for Libyan and all Muslims who have been killed by American's greed

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)