BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

NODA JIWA, NODA KELAK

ia telah tercemar,
terpapar udara picik sekitar
ia tak lagi suci,
kemurniannya nisbi
tak ada lagi yang putih

jiwa itu telah ternoda,
oleh suara-suara bernada dusta
jiwa itu telah kotor,
terendam dalam angan-angan diktator
tak ada lagi yang terpancar

sampai kapan,
kita membiarkan kebiasaan buruk kita
meracuni masa depan mereka?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)