BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

SECARIK PUISI SECANGKIR KOPI

segala terlihat begitu hitam,
ketika secangkir kepahitan terhidang di hadapan
dengan sedikit buih mengapung
lambangkan kegamangan yang terjadi saat itu
perlahan, panas melarutkan gula
menyibukkan hati yang larut
hingga lupa bahagia
hmm,aroma kopi ini sungguh nikmat
menyekat hingga berat

ku kecup cangkir itu
lalu menyeruput agar lega
ahh, kopi ini mencairkan beku otakku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)