BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

REDUP

sayu hari hanya emosi tentang keramaian
yaitu, ketika diam membahasakan seribu arti
ketika senyum hanya mengantarkan kata
bahwa diam itu gundah

[ku tak mau ke-labil-an emosi ku merugikan mereka yang menyayangiku]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)