BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

DALAM HENING

berdiri
menatap jauh kisikisi
pada layu garis bumi
di selatan bumi

terpaku pada gelap dini
dalam gemercik pantai
yang berhamburan puntung rokok
botolbotol minuman
dan karet pengaman

masih termenung
menunggu pagi
menyenyakkan diri pada hening yang jemu

sejenak, pagi datang
membawa redup yang lusuh
bersama riuh
bukan yang sehangat biasanya
lalu romantisme diri itu
beranjak hilang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)