BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

KUTEMPUH

hingga dalam lelap
ku terlarut
hingga dalam larut
ku terjerat

debudebu yang menjejal
begitu menggumpal hingga tebal
dan aku terjejal
tak lagi bisa bengal

kegulitaan menjadi kian suram
mengubur diriku dalam suam
buta
buta dan buta
hingga terlangkah pada curam

lalu, ketika mata lengah
sadarku memuncah
aku, telah melangkah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)