BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

BUKAN BALADA NEGRI

bangunlah saudaraku, bangun
kau telah terlelap kian lama
kau, aku, kita semua telah terlena cukup lama
pada bumi yang asri
pada alam yang rindang
pada pertiwi yang manja

derita di kemarin, di hari ini, atau bahkan mungkin di esok
adalah derita bangsa
kita tak harus terus meringkuk di dalam tenda
kita tak mesti menunggu bantuan itu tiba
kita tak perlu mendengar bela sungkawa dari para pencari muka
kita masih bisa berjejak pada kaki kita

maka bangunlah saudaraku,
bangunlah
bangunlah diri agar tegar
tak melulu ringkih pada bencana
bangunlah
seka semua air mata itu
sekarang ini saatnya bertindak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)