BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

MERAPI

I. luluh lantak,
itu yang terdetak ketika kabar menyeruak
menceracau di segala media
leburkan aku yang tak menduga

II. ia telah pergi
ia bersimpuh pada sang Khalik
menepati janji setianya

III. lagi, lagi, dan lagi
dentuman, kepanikan
semua menjadi teror
aroma pagi tak lagi lega

IV. merapi,
kau dan segala pesona tentang keanggunan mu
telah berhasil menggugah kami,
redalah, reda
biarkan kami pulang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)