BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

HISTERIA ACEHKU


Tangisan semalam ternyata barus isakan

Belum jerit tangis yang memutuskan pita suara

Saat hati berdebu kelam

Terperosok pada luka-luka menyayat




Rumor-rumor kosong

Menghancurkan kedamaian

Kepanikan kembali meneror

Penyakit mewabah di negriku

Dengki, menjadi duta wajah negriku

Tak tercermin duka dari wajah yang culas




Kesuraman jiwa yang terlekat sedih

Sibuk mengubris evakuasi maya

Ketakutan menjadi selimut malam

Lalu, kubenamkan hayal busukku hari ini

Semoga tak tergetar di esokku yang panjang




31 Desember 2004

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)