BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

DOA SI PENDOSA


Begitu hebat diri-Mu

Tak terhitung berapa kisah tentang kuasa-Mu


Lalu, mengapa tak Kau rengkuh aku, si pendosa

Dengan kuasa Mu

Mengapa tak Kau akhiri saja aku, si pendosa

Yang tak kunjung sujud pada Mu


Tidak, bukan hanya lirih

aku telah lelah menjerit

rindukan damai hati


janji Mu

akan mendamaikan hati mereka yang khusuk pada-Mu

lantas, aku?


Pintaku

Segeralah akhiri deraku

Kau lah sang Maha Tahu

Kau lah sang Maha Kuasa

Berikanlah yang terbaik buatku, si pendosa


31 Januari 2004

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)