BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

PESONANYA

Ia mengunci bibirku

Membekukan lidahku

Kaku


Begitu terpesona ku padanya

Di tiap desir napasnya

Di tiap denyut nadinya

Takjub padanya


Ia tak tergapai

Tak tersentuh

Luruh ku di hadapnya


31 Januari 2005

0053

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)