BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

AKU (II)


Aku adalah sampah

Binatang hina penuh noda

Tak mengerti tata norma

Bergelimang dosa

Hingga serapah sekalipun, tak menebus hitamku


Aku tuli pada perasaan orang

Buta pada tangisan sahabat

Lumpuh saat memapah


Aku adalah seekor anjing jalanan

Dengan tatap sendu kemunafikan

Kuwujudkan semua hayalku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)