BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

Langkah

Kutelah menampung beban di pundakku

Yang semoga, takkan sesali

Dan di sepanjang perjalanan ku nanti

Ku butuh pegangan memandu

Agar rencana tak hanya jadi mimpi


Telah kutentukan langkahku

Demi sebuah awal yang kutuju

Semoga, di setegas langkahku nanti

Tak ada angkuh meninggi

Atau ego melulu


Jogja, November 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP