BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

PREDICTED, EARLY


Aku tahu yang akan terjadi

Tapi kebodohan menuntunku dengan setia

Hingga aku terikat, erat


Aku butuh hukuman

Yang akan menjerakan otak kacauku


Serasa membludak, sesakkan dada

Lalu aku hanya tersenyum

getir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)