BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

DINGINNYA KAMU

muncul pertanyaan baru untukku
saat kau kembali mengisi jiwaku
menimba getir tiap isi hatiku

kau yang kini, masih seperti dulu
bergerak bebas kemana kau suka
lakumu layaknya yang kau mau

kadang kumerasa kau mengerti aku
namun kadang kau menjauh
dapatkah aku merangkulmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)