BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

NYANYIAN PENGUNGSI

berhimpitan, berdesakan
tidur beralas plastik beratap terpal
berbaur bersama penyakit

mengapa mesti kami yang jadi korban
meninggalkan tanah moyang kami
mengapa kampung kami berkepul asap
membakar angan, citacita dan harap
milik kami, anak cucu kami

hentikanlah kekerasan hati kalian
siramkan sejuknya kedamaian
hembuskan hangat napas cinta
kami rindu rumah,
kami mendambakan kedamaian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)