BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

KISAH BULAN

Seiring detik yang berdetak

Menyusun derap lingkaran hari

Hingga tercipta bait-bait waktu


Bulan merajut sepi

Memadu kasih pada mentari

Mencoba menerangi malam

Walau redup


Namun ia masih sendiri

Bintang yang angkuh

Enggan menemani


Waktu terus bergulir

Menempa sang takdir

Bulan terus hadir

Dalam malam-malam temaram

Tak mengukur asa yang terukir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)