BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

NASEHAT

Reguklah sedapatmu, kata sahabatku

Saatku kehausan

Ambillah sesukamu, kata sahabatku

Saat ku berkeinginan


Tapi, ketika kuhirup udara

Ia menepuk pundakku dan berkata

jangan kawan, itu racun

dari pekat nafsu dan gelapnya mata

lalu ia meninggalkanku

meratapi yang terkhilaf


16 Maret 2006

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)