BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

BUNTU


Ketika gemuruh begitu dasyat

Memadati hati hingga sesak


Ketika kata tak mampu melukisnya

Akankah galau itu sirna?


16 Maret 2006

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)