BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

MENJADI KUPU-KUPU

Populasiku kini terancam

Bukan karena perang

Tapi karena lapar

Yaitu, gugurnya dedaunan

Dan rubuhnya pepohonan

Ulah para manusia


Mungkin nanti,

Setelah menjadi kupu-kupu

Aku dapat bertahan

Dengan hinggap di bunga-bunga uang mereka

Para manusia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)