BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

PESIMIS

Hari-hari yang membosankan

Tanpa ada rasa berkesan


Hari setelah hari kacau itu

Semakin kacau bagiku

Walau seolah tenang


Kulalui hari ini, kemarin, dan (mungkin) esok

Layaknya mayat hidup

Tak ada tawa maupun airmata bagiku

Semuanya sama


Semoga Tuhan mengakhiri

Hari-hari semu ku

Bersama dengan hidup jenuhku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)