BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

SENGKETA DUKA

Menangislah bangsaku

Lepaskan amarahmu

Ketika pejabat kita tengah lalai pada harta


Jerit kita tak ada yang mendengar

Mereka lalai dengan kursinya

Maka, tampar mereka dengan deritamu

Bakar mereka dengan dompet kosongmu


Lalu, ketika mereka datang padamu

Membawa suka cita semu

Berbungkus janji penuh harap

Padahal topeng

Penutup wajah busuk mereka

Maka, tampar mereka dengan panci kosongmu

Bakar mereka dengan serapahmu


Dan ketika mereka menebar simpati

Bertanya keluh kesahmu

Maka, tikam mereka dengan tombak kepicikan mereka


Bangsaku,

Kita masih harus terus menangis

Hingga nanti, ketika moral kita

Tak hanya sebatas kurikulum buta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)