tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong
SENGKETA DUKA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Menangislah bangsaku
Lepaskan amarahmu
Ketika pejabat kita tengah lalai pada harta
Jerit kita tak ada yang mendengar
Mereka lalai dengan kursinya
Maka, tampar mereka dengan deritamu
Bakar mereka dengan dompet kosongmu
Lalu, ketika mereka datang padamu
Membawa suka cita semu
Berbungkus janji penuh harap
Padahal topeng
Penutup wajah busuk mereka
Maka, tampar mereka dengan panci kosongmu
Bakar mereka dengan serapahmu
Dan ketika mereka menebar simpati
Bertanya keluh kesahmu
Maka, tikam mereka dengan tombak kepicikan mereka
Bangsaku,
Kita masih harus terus menangis
Hingga nanti, ketika moral kita
Tak hanya sebatas kurikulum buta
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
MENJEMPUT HATI YANG BUKAN MILIK KU
Aku tiba, menembus segala rintang yang membentang ku.Aku tiba. Disegenap langkah perjalanan ku, episode-episode rencana dan bayangan yang ingin ku ukir bersama mu menjadi pengusir sepi. Bahkan menjadi vitamin yang menguatkan pijakan kaki ku. Lalu, dengan bangga dan penuh harapan aku menghujamkan kaki ku, dan berkata "Aku tiba.." Sambut pelukmu, seperti yang kuharap. Sambut senyum mu, seperti yang ada dalam bayang imaji ku. Bahkan hampir di tiap gerak mu, selayaknya apa yang ku bayangkan sebelumnya. Semua meninggikan ku, terbangkan aku dalam hayal yang tak semestinya. Hingga ku lupa, sakitnya bila aku jatuh nanti. Sejenak kemudian, kenyataan menamparku. Menyadarkan aku betapa segalanya tak seperti harapanku. Langkahnu semakin jauh, tak mampu ku kejar. Bahasamu semakin kelu, tak mampu ku dengar. Namun yang ku tahu, kau mengabaikan ku. Kau membiarkan aku berlari mengejar langkah mu yang kian menghindariku. Tiap bahasa kasih yang ku terjemahkan pada mu, hanya kau lukis sebaga...
JEBAKAN
LARUT DALAM DOSA
Dalam sujudku, ku memohon pada-Mu Karena yang ku tahu, Kau lah yang mampu Baik dera maupun suka Dalam luruhku, ku teringat pada-Mu Karena yang ku tahu, hanya Kau tempat mengadu Baik siang maupun malam Namun dalam larutku Ku terlupa keagungan-Mu Terlena dalam tawa Akankah ku terus larut dalam dosa 2008
Komentar