BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

KISAH DIBALIK SENYUM


Secarik senyum

Mengembuni hati gersang

Menjadi selimut jiwa yang kaku

Seberkas tatap mata

Damaikan keruh akal

Teduhkan raga, yang lelah berpetualang


Ketika kudekati

Ia berlari menjauh

Selayak mutiara yang tak tersentuh

Kuingin ia memilihku


27 januari 2005

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)