BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

KISAH PERANTAUAN



Ia telah lama berjalan

Mulai dari mencari hingga berlari

Begitu banyak aral direntasnya

Ajarkan ia tentang hidup

Untuk hidup


Ia berbelok hingga terusir

Lalu megantar diri pada yang asing

Jalani hidup yang tanpa esok

Lalu larut dalam lalai

Hingga terbuai


Tak ada kemarin tentangnya

Esok tentangnya pun kabur

Ia hanya terus berjalan

Dengan senyum candanya

Menutupi kusam nasibnya


Wahai perantau,

Janganlah lalai

Janganlah tersesat

30 Oktober 2005

0240

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)