BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

WAJAH YANG TERMENUNG DI BERANDA TAHUN BARU


Raut acehku begitu suram

Ia cemberut, mengukir kerutan dikening buminya

Gambarkan ia kelam

Tampak menua

Samarkan parasnya yang bergelimang keindahan


Ia menopang dagunya

Dengan segala guratan ditubuhnya

Ia terluka


Ia yang konon megah berlimpah harta

Terus dirudung duka

Ia jarang tersenyum

Bahkan demi getir


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)