BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

SAHABAT YANG HILANG


Ia adalah sosok payung bagiku

Hadir disaat terik maupun hujan

Ia mengayomi sejak bertahun lalu


Ia yang sekarang entah dimana

Mungkin sedang meratap nasib

Ia yang entah kabarnya

Mungkin sedang berduka hati


Teman,

Maafkan aku yang tak tahu rimbamu

Izinkan aku ikut merangkul dukamu


8 Januari 2005

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)