BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

TERKURUNG SEPI


Masih rintik di luar sana

Tak kunjung henti walau jenuh

Mengurungku di kesendirian yang sepi


Tak reda juga di luar sana

Sibuk membasahi yang mestinya cukup

Memikatku di dinginnya kekeluan


Tak cerah juga di luar sana

Seperti enggan merelakan aku

Membalur diri dengan bekunya batin


17 Oktober 2005

1105

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)