BUNGA YANG TERPETIK

tetes peluh, tetes darah sematkan janji pada langkah tertancap jauh sesalkan cara air mata yang teralir hadirkan mimpi yang kelam janji yang terucap tak mampu tenangkan lara pun ciptakan damai nanti, ketika regam jari tak lagi kosong lihatlah hadir ku bergerombong sunggingkan senyum nyalakan lorong lorong

MALAM SUYI YANG PANJANG


Memar di hatiku masih lebam

Kurudung caci pada nestapa

Keriuhan yang dulu kubenci

Menjadi lambang yang kurindu

Sunyi sepi yang kudamba

Menjelma dingin yang mencekam


31 Desember 2004

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAJAK PENUTUP

LANGKAH (2)